Anakku
13.30 | Author: Hafidz Attamim, S.Kom
Masjid Aqsha, Dome of the Rock & Tembok Ratapan.
12.30 | Author: Hafidz Attamim, S.Kom
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”( Qur’an, 49 :13 ).

Tapi Israel tak memandang demikian. Mereka, juga simpatisannya menganggap Israel bangsa terpilih, dengan tanah terjanji dan perang suci berdarah-darah, merebut tanah itu dari bangsa Palestina. Ekstremis Yahudi menolak taqwa, bahkan membunuh sebagian nabi yang diutus pada mereka. Naifnya, mereka mengira masuk surga dengan merampas tanah Palestina, berbuat durhaka dan melampaui batas. Cukup dengan ras Yahudi dan ketajaman otak sekuler ?

Lihat satu teve swasta kita. Rajin menayangkan dokumenter yang mengkilapkan intervensi AS ke negeri muslim hingga lebih indah dari warna aslinya. Negeri yang tengah merana tercabik perang saudara. Aktor intelektual di belakang kekisruhan itu menyeringai senang, konsesi minyak kian dekat di pelupuk mata. Mereka terlihat bak pahlawan ; datang sebagai tentara pembebasan, sekuriti bayaran atau pengacara handal yang membeberkan bukti pembunuhan masal pemimpin otoriter ( peliharaan mereka sendiri ). Penonton yang malas mencari informasi pembanding, menelan mentah-mentah propaganda itu, lalu menjadi seteru saudaranya di dunia nyata maupun maya. Betapa sihir zionis sudah merasuki sendi kehidupan kita.

Fatah dan Hamas dibentrokkan di Palestina. Sunni dan Syiah dipertentangkan di Irak, juga dunia Arab. Muslim dan pemerintah/ militer di tanah air, juga Asia. Sehingga kita kehabisan tenaga, terlatih paranoid mencurigai saudara yang berbeda aliran. Teriakan minta tolong dari belahan dunia lain tak mampu kita jawab dengan semestinya. Kita terlalu sibuk dengan diri sendiri, hingga mengecil ruang bagi mangsa yang tengah dicabik. Perlombaan prestise terus menari di layar kaca dan benak kita. Suara rintihan kian ditenggelamkan hingar bingar produk kapitalisme, dimana setiap konsumen menyumbang peluru yang dimuntahkan ke tubuh anak-anak dan wanita Palestina. Setiap rudal dan bom fosfor yang menghanguskan para pejuang kemerdekaan. Sedih.

Mestinya, kita lebih memahami masjid Aqsha, tempat semua ini bermula.

AL AQSHA, DOME OF THE ROCK, HAIKAL SULAIMAN DAN SEPULCHRE

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda ( kebesaran ) kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”( Qur’an, 17:1 )

Masjid Al-Aqsha terletak di Al-Haram asy-Syarif, Yerusalem timur. Bergaya arsitektur Islam awal dengan fasad menghadap utara, terbuat dari batu kapur. Pembangunan pertama tahun 685-705 M, kedua 1033-1035 M. Masjid ini panjangnya 83 meter, lebarnya 56 meter. Berkapasitas 5000 jemaah di dalam, 400.000 jemaah di luar. Kolom interior dilapisi marmer putih. Empat minaret setinggi 37 meter, dekat kubah berwarna hijau dari bahan timah.

Al-Aqsha ( artinya masjid terjauh ) adalah lokasi Nabi Muhammad Saw ketika diangkat ke Sidratul Muntaha ( tahun 621 M ) dalam peristiwa mi’raj untuk menerima perintah sholat. Kompleks Al-Haram asy-Syarif disebut Har Ha-Bayit oleh umat Yahudi, Kuil Gunung oleh umat Nasrani. Lokasi Baitul Maqdis bagi tiga agama wahyu. Kiblat pertama umat Islam sebelum dipindah ke Ka’bah, Mekah. Di Yerusalem, juga berdiri Gereja Sepulchre yang sangat dihormati kaum Nasrani, berkaitan dengan Yesus ( Isa al-Masih ).

Keponakan Shalahuddin, al-Malik al-Mu’azzam Isa, tahun 1218 merenovasi kompleks Al Haram asy-Syarif dan menambah serambi muka pada masjid Aqsha. Masjid Al-Aqsha saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen ( tahun 66-73 H ) oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Ummayah.

Di dekat Al Aqsha, berdiri kokoh Masjid Umar dengan kubah kuning keemasan. Masa kaisar Augustinian, difungsikan sebagai gereja ( Al-Qiyamah ), sedangkan Al-Aqsha menjadi istana Baldwin I ( tahun 1104 ). Bangunan oktagonal yang oleh orang Barat disebut Dome of the Rock ini, mereka yakini sebagai tempat nabi Ibrahim menyembelih putranya, Ishaq, sehingga ada yang menyebutnya Masjid Ibrahim. Juga Masjid Sulaiman, karena dibangun di atas reruntuhan istana Sulaiman yang menurut muslim beragama Islam. Nabi Yakub menerima firman Allah di tempat ini.

Sejarahnya, tahun 15 H/ 636 M setelah menerima kunci kota Yerusalem, Umar bin Khattab singgah di Baitul Maqdis untuk sholat ( dekat pintu masuk gereja ). Kemudian beliau membangun masjid di sana, dinamai Al-Shakrah ( batu cadas ) dan meminta umat Islam sholat berjamaah di sana. Yahudi menyebutnya Kipat Hasela. Berdekatan dengan Qubbat As-Sakhrah, Utsmaniyah ( 1517-1917 M ) membangun Kubah Nabi tahun 1620 M. Renovasi berskala besar dilakukan masa Mahmud II tahun 1817 M. Setelah gempa melanda Palestina 11 Juli 1927, Kubah Shakhrah diperbaiki.


Tembok Ratapan adalah tempat penting orang Yahudi dan Muslim. Muslim menyebutnya Masjid al-Burraq, karena para Nabi biasa menambatkan Burraq, tunggangan mereka di sana. Bangunan ini menempel di bagian barat masjid Aqsha. Di situlah,. Tembok sepanjang 60 meter ini dahulu tembok barat ( 485 meter ) kuil dan istana Sulaiman rekonstruksi kedua ( 516 SM ), yang hancur oleh penyerbuan Romawi ( tahun 70 M ). Kuil konstruksi pertama ( dibangun tahun 1012 SM ) dihancurkan Raja Nebukhadnezar dari Babilonia ( 586 SM ). Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan lagi oleh Zulbabil, mantan tawanan Babilonia. Disusul penyerbuan bangsa Hadriyan. Saat kekuasaan muslim, didirikan Masjidil Aqsha ( 685 M ) di atasnya.

Kuil ini dulu pernah digunakan untuk pemujaan dan pengorbanan korbanot Yahudi kuno. Orang Yahudi kini berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka di tembok yang menjadi bagian kaki Masjid Aqsha dan Masjid Umar. Sebagian orang Yahudi berharap kuil/ haikal Sulaiman dibangun kembali, meski harus menghancurkan kedua masjid tsb.



Di titik inilah, perseteruan antara rakyat Palestina, yang diserahi tanggungjawab ( tanpa timbal balik yang sepadan dengan pengorbanan mereka dari dunia muslim ) melindungi situs suci ketiga umat muslim sedunia, dengan bangsa Yahudi yang memimpikan masa keemasan kerajaan Israel kembali, berkobar.

AL AQSHA DAN MUSLIM PALESTINA DI UJUNG TANDUK

Mesjid Aqsha adalah hambatan besar bagi visi masa depan Yahudi garis keras. Berbagai cara digunakan ekstremis Yahudi untuk meruntuhkan masjid Aqsa. Dana trilyunan dolar dari pajak rakyat Amerika dan keuntungan berlipat-lipat perusahaan kelas dunia milik zionis yang menggurita di berbagai belahan bumi termasuk di Indonesia, digunakan untuk memerangi penjaga Masjid Aqsha, yaitu muslim Palestina.


Gerakan radikal zionis dimotori Freemasonry, organisasi Yahudi internasional yang didirikan resmi di Inggris ( tahun 1717 ) oleh Anderson, kepala gereja protestan di London yang berdarah Yahudi. Gerakan rahasia paling besar dan paling berpengaruh di dunia ini meyakini, tahun 1012 SM, Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya, Palestina. Mereka berambisi membangun kembali Haikal.
Haikal Sulaiman, ada juga yang mengartikan wilayah kekuasaan yang luas membentang hingga wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir Nabi Muhammad karena pengkhianatan mereka pada beliau dan piagam Madinah. Dendam mereka menjadi ambisi menguasai seluruh dunia.

“Kemudian Kami berikan kepadamu ( Bani Israel ) giliran untuk mengalahkan mereka ( muslim ) kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kelompok yang lebih besar”( Qur’an, 17 : 6 ).

“Jika kamu berbuat baik ( berarti ) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka ( kejahatan ) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman kedua, ( Kami datangkan orang- orang lain ) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka ( muslim ) masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”( Qur’an, 17 : 7 ).

Rintangan terbesar yang dihadapi gerakan radikal ini adalah Kristen dan Islam. Dekade ini, pemeluk Kristen di Amerika dan dunia, sebagian besar, sudah dilemahkan dengan gaya hidup hedonis dan bebas. Tinggal muslim yang masih berjuang gigih ; mempertahankan kemurnian agamanya, mengajak rekannya yang hanyut dalam mainstream sekuler untuk meneguhkan kembali keimanannya, seraya memutar otak untuk menangkis sihir kapitalisme, sekaligus melawan balik serangan yang ditujukan kepadanya. ( menurut sebuah sumber, di akhir jaman, muslim, nasrani dan yahudi ortodoks ( yang masih memegang teguh ajaran murni yang dibawa nabi Muhammad, nabi Isa dan nabi Musa ) bersatu padu di bawah pimpinan Imam Mahdi / Nabi Isa melawan serangan dan muslihat Dajjal ).

Muslihat zionis, mulai dari menyebarkan gambar Dome of the Rock sebagai Masjid Aqsha ke seluruh dunia, sampai orang Palestina sendiri sulit membedakan mana tempat mi’raj Rasulullah sesungguhnya. Lalu, penggalian pondasi untuk meruntuhkan struktur Al Aqsha dengan dalih penelitian sejarah. Tahun 1996, zionis berusaha menghancurkan mesjid dari bawah, dengan membuat terowongan besar.

Penyerangan telah lebih 100 kali dilakukan kelompok militan Yahudi ke Al Aqsha, menewaskan banyak jemaah yang sedang sholat. Pertama kali ( Agustus 1967 ), dilakukan Shlomo Goren, rabbi Angkatan Bersenjata Israel yang membawa 50 pria bersenjata di bawah pengawasannya. 21 Agustus 1969, zionis melancarkan tembakan langsung, membakar mimbar kuno Shalahuddin Al-Ayyubi dari kayu dan gading sehingga terpaksa diganti mimbar baru buatan Jepara oleh dinasti Bani Hasyim, penguasa Yordania.

3 Maret 1971, pengikut Gershon Solomon menjadikan Haram asy-Syarif sebagai sasaran serangan, disusul satuan tentara Israel tiga hari kemudian. Tahun 1980, sekitar 300 anggota Gush Emunim menggunakan senjata berat, menyerang masjid. Tahun 1982, seorang Israel dengan paspor Amerika menembaki jemaah dengan senapan serbu M-16. Pada tahun yang sama pengikut teroris keji rabbi Meir Kahane menyerang mesjid dengan dinamit. 10 Maret 1983, lagi-lagi anggota Gush Emunim, memanjat dinding Haram asy-Syarif dan menaruh bahan peledak. Sekelompok teroris Yahudi radikal dipersenjatai lusinan granat, dinamit dan 12 rudal, mencoba meledakkan Al-Aqsa.

Jum’at shubuh, 25 Februari 1994, zionis pemukim Kiryat Arba, Hebron, membantai 50 jemaah dan melukai 300 lainnya di Al Aqsha dengan senapan mesin. Tentara Israel mengepung masjid, melarang wartawan mendekat. Tentara juga menembaki muslim Palestina yang berdemonstrasi memprotes serangan tsb. Tak tanggung-tanggung mendiang Ariel Sharon, mantan PM Israel, dengan kawalan 1200 tentara menembaki dan melecehkan masjid Aqsha.

20 Februari 2009, Benyamin Netanyahu yang bergaris keras, dipilih presiden Shimon Peres menjadi perdana menteri Israel. Ia tidak menceritakan masa depan Yerusalem, malah berkoalisi dengan ultranasionalis Yahudi, Avigdor Lieberman, yang berambisi membuang seluruh keturunan muslim/ arab dari teritori Palestina yang kini kurang dari 22 % tanah Palestina. Entah apa lagi yang akan terjadi pada rakyat Palestina dan masjid Aqsha. Perang dunia ke-3 ( akhir jaman ) sudah di ambang pintu ?

MASA DEPAN PALESTINA DAN AL AQSHA DI TANGAN KITA

Hamas memenangi pemilu legilatif Palestina ( Januari 2006 ) yang demokratis, mendudukkan Ismail Haniyah di kursi perdana menteri. Namun, pemerintahan pilihan rakyat ini diserang tiap hari oleh agen zionis. Pejabat tingginya dibunuh dan dipenjara. Jurubicara parlemen Palestina ditahan.

Hamas terpaksa bertahan di Gaza, menghadapi embargo ekonomi, blokade fisik ( ditutup semua pintu perbatasan, seperti penjara raksasa ) di tengah serangan peluru, rudal, bom tercanggih pasukan terbiadab. Sebagian besar warga dunia menonton tragedi itu di layar kaca dengan popcorn di tangan. Hanya mengutuk. Sesekali nyeletuk, menyalahkan Hamas yang dilaporkan media Barat, melempar roket duluan, dan mereka lagi-lagi mempercayainya. Begitu saja, tanpa beban.

Hamas dicap teroris oleh AS dan sekutu, karena memimpin rakyat Palestina yang sudah 80 tahun didera nestapa, berjuang meraih hak hidup dan kemerdekaan, sekaligus menyelamatkan wajah Islam di garis depan pertempuran yang telah berlangsung ratusan tahun, mempertahankan entitas muslim terakhir yang menjaga masjid Aqsha, tempat mi’raj Rasulullah.

“Dan sesungguhnya mereka ( kaum kafir ) hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami ; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat setia” ( Qur’an, 17 : 73 ).

“Dan kalau Kami tidak memperkuat ( hati ) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,”( Qur’an, 17 : 74 )

“kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu ( siksaan ) berlipat ganda di dunia ini dan begitu ( pula siksaan ) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami” ( Qur’an, 17 : 75 ).
Lidahmu Senjatamu
13.48 | Author: Hafidz Attamim, S.Kom

Lidahmu Senjatamu, bisa melukai orang lain dan dirimu sendiri

Assalamu'alaikum wr wb.

Senin, 25 April 2011 pukul 05.15 wib saya berangkat kerja menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan pagi itu saya melihat tukang-tukang tambal ban mulai membuka lapaknya. Ketika itu terbesit ucapan dalam fikiran saya tentang do'a dan harapan mereka "Semoga hari ini banyak kendaraan yang bannya kempes ya".

Lima menit berlalu tanpa saya sadari, ketika itu saya berusaha menghindar dari angkutan umum sehingga motor saya melintasi lubang yang tidak terlalu besar namun membuat saya terangkat dari tempat duduk saya.

Ternyata peristiwa tersebut membuat ban motor saya tertusuk paku yang lumayan besar dan membuat ban motor saya kempes. Kemudian saya pinggirkan motor sambil saya tuntun mencari tukang tambal ban. Anehnya, saya tidak menemukan satu tukang tambal pun dekt dengan saya, sehingga saya beranikan diri untuk bertanya pada orang sekitar.

Dari informasi yang saya dapat, tukang tambal ban terdekat jaraknya lebih kurang 300 meter. Mau tidak mau saya tuntun motor saya kesana (waktu 05.30). ALhamdulillah lapak ada dan buka, segera saya tuntun motor saya kesana.

Disana saya masih harus menunggu, karena ada motor yang bannya kempes juga serta beberapa mobil yang minta ditambah angin bannya. Akhirnya tiba giliran motor saya, mulailah tukang itu membuka baut motor saya sambil bertanya, "bocor kenapa pak?"
Saya jawab: Kena paku pak... sesaat saya palingkan pandangan saya melihat kondisi sekitar. Dan ketika saya perhatikan kembali si tukang tambal ban, ternyata beliau sedang menarik ban motor saya hingga sobek dan terputus.

Kemudian ia pun memberikan sobekan ban itu pada saya tanpa berkata sepatah katapun,
dan saya pun menerimanya dan langsung mengucapkan "waah mesti ganti ya pak" walaupun ketika itu saya curiga dengan bekas robekannya, namun krn saya dikejar waktu sy langsung sepakat mengganti ban dalam saya dengan yang baru. Saya bertanya berapa pak harganya, si tukang menjawab: Rp25ribu.. saya sempat menawarnya: klw Rp20ribu boleh pak? tukang menjawab: sudah pas pak. Kemudian saya mengiyakan.

Tak lama selesailah pemasangan ban motor saya, dan ketika saya mau menaikinya tiba-tiba ban motor saya kembali kempes, setelah dibongkar kembali ternyata ban dalam "barunya" tidak bagus, terpaksa si tukang menggantinya dengan yang baru dengan wajah yang dongkol.

Pada saat itulah saya tersadar dan teringat dengan ucapan yang terbesit dalam fikiran saya tadi pagi, kemudian segera saya ucapkan "Astaghfirulloh yaa Alloh ampuni hamba Mu ini", "ALhamdulillah yaa Alloh terima kasih yaa Alloh Engkau telah berikan hamba 2 hikmah yang sangat berarti".

Semoga cerita diatas dapat menjadi hikmah untuk kita semua, amiin yaa robbal 'alamin
"Lidahmu Senjatamu, bisa melukai orang lain dan dirimu sendiri"

Wassalamu'alaikum wr wb.
-Hafidz-