Lidahmu Senjatamu
13.48 | Author: Hafidz Attamim, S.Kom

Lidahmu Senjatamu, bisa melukai orang lain dan dirimu sendiri

Assalamu'alaikum wr wb.

Senin, 25 April 2011 pukul 05.15 wib saya berangkat kerja menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan pagi itu saya melihat tukang-tukang tambal ban mulai membuka lapaknya. Ketika itu terbesit ucapan dalam fikiran saya tentang do'a dan harapan mereka "Semoga hari ini banyak kendaraan yang bannya kempes ya".

Lima menit berlalu tanpa saya sadari, ketika itu saya berusaha menghindar dari angkutan umum sehingga motor saya melintasi lubang yang tidak terlalu besar namun membuat saya terangkat dari tempat duduk saya.

Ternyata peristiwa tersebut membuat ban motor saya tertusuk paku yang lumayan besar dan membuat ban motor saya kempes. Kemudian saya pinggirkan motor sambil saya tuntun mencari tukang tambal ban. Anehnya, saya tidak menemukan satu tukang tambal pun dekt dengan saya, sehingga saya beranikan diri untuk bertanya pada orang sekitar.

Dari informasi yang saya dapat, tukang tambal ban terdekat jaraknya lebih kurang 300 meter. Mau tidak mau saya tuntun motor saya kesana (waktu 05.30). ALhamdulillah lapak ada dan buka, segera saya tuntun motor saya kesana.

Disana saya masih harus menunggu, karena ada motor yang bannya kempes juga serta beberapa mobil yang minta ditambah angin bannya. Akhirnya tiba giliran motor saya, mulailah tukang itu membuka baut motor saya sambil bertanya, "bocor kenapa pak?"
Saya jawab: Kena paku pak... sesaat saya palingkan pandangan saya melihat kondisi sekitar. Dan ketika saya perhatikan kembali si tukang tambal ban, ternyata beliau sedang menarik ban motor saya hingga sobek dan terputus.

Kemudian ia pun memberikan sobekan ban itu pada saya tanpa berkata sepatah katapun,
dan saya pun menerimanya dan langsung mengucapkan "waah mesti ganti ya pak" walaupun ketika itu saya curiga dengan bekas robekannya, namun krn saya dikejar waktu sy langsung sepakat mengganti ban dalam saya dengan yang baru. Saya bertanya berapa pak harganya, si tukang menjawab: Rp25ribu.. saya sempat menawarnya: klw Rp20ribu boleh pak? tukang menjawab: sudah pas pak. Kemudian saya mengiyakan.

Tak lama selesailah pemasangan ban motor saya, dan ketika saya mau menaikinya tiba-tiba ban motor saya kembali kempes, setelah dibongkar kembali ternyata ban dalam "barunya" tidak bagus, terpaksa si tukang menggantinya dengan yang baru dengan wajah yang dongkol.

Pada saat itulah saya tersadar dan teringat dengan ucapan yang terbesit dalam fikiran saya tadi pagi, kemudian segera saya ucapkan "Astaghfirulloh yaa Alloh ampuni hamba Mu ini", "ALhamdulillah yaa Alloh terima kasih yaa Alloh Engkau telah berikan hamba 2 hikmah yang sangat berarti".

Semoga cerita diatas dapat menjadi hikmah untuk kita semua, amiin yaa robbal 'alamin
"Lidahmu Senjatamu, bisa melukai orang lain dan dirimu sendiri"

Wassalamu'alaikum wr wb.
-Hafidz-